ARTICLE AD BOX
Konsep ini menggambarkan filosofi keseimbangan alam semesta dan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungannya. Ogoh-Ogoh karya mereka tak hanya bermakna artistik, tetapi juga menjadi simbol pesan spiritual dan budaya.
I Kadek Ery Kusuma Yasa, 25 tahun, yang memimpin tim pembuatan Ogoh-Ogoh sebagai arsitek utama, mengungkapkan bahwa persiapan dimulai sejak 21 Desember 2024. "Kami memulai pengerjaan sebelum Hari Ibu, dengan tekad mempersembahkan karya terbaik yang lebih kokoh dan terencana dibandingkan sebelumnya," ungkap Ery saat ditemui pada Senin (30/12/2024).
Ery yang juga mahasiswa Institut Desain & Bisnis (IDB) Bali dan pengusaha plakat ini menjelaskan bahwa pengalaman tahun lalu memberikan pelajaran berharga. Pada malam pangerupukan Maret lalu, Ogoh-Ogoh mereka sempat roboh dalam lomba Desa Sumerta. “Fokus kami tahun ini adalah memperkuat konstruksi agar insiden serupa tidak terjadi lagi," tambahnya.
Untuk tahun ini, ST Dharma Putra Banjar Pande menonjolkan dua tokoh utama sebagai pusat objek dan satu tokoh pendamping dengan desain bongkar-pasang di bagian atas. Struktur menggunakan besi baru untuk memastikan kekuatan karya. “Progres saat ini baru sekitar 10% dan telah menghabiskan dana Rp5 juta dari estimasi total anggaran Rp30 juta hingga malam pangerupukan,” jelas Ery.
Ajang lomba tahun ini adalah kali kedua mereka kembali berkompetisi di tingkat kota Denpasar setelah terakhir kali mengikuti pada tahun 2016. Selama pandemi COVID-19 dan masa vakum aturan lomba, ST tidak bisa berpartisipasi dalam kompetisi besar.
“Harapan kami adalah menghadirkan kembali euforia lomba Ogoh-Ogoh seperti pada 2016, agar adik-adik ST bisa merasakan semangat dan atmosfer berkarya bersama,” tambah Ery.
Dalam pengerjaan Ogoh-Ogoh ini, ST Dharma Putra menggandeng tim seniman lokal yang terdiri dari Surya Candra (senior), Ery sendiri, dan Yudi Suwantara. Mereka berkolaborasi untuk membentuk anatomi, tapel, dan konstruksi. Seluruh pengerjaan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) dari Banjar Pande yang bekerja setiap hari hingga malam pangerupukan pada Maret mendatang.
Ery berharap, tahun baru ini membawa semangat baru dan suasana yang lebih positif. “Kami ingin memberikan yang terbaik tidak hanya untuk lomba, tetapi juga untuk menjaga nama baik banjar kami, yang terkenal dengan seni dan kekompakannya,” ujarnya.
ST Dharma Putra Banjar Pande siap bersaing dalam lomba Ogoh-Ogoh tahun ini sebagai wujud proses kreatif berkesinambungan. Mereka bertekad membawa seni budaya Bali tetap hidup dan menggugah antusiasme generasi muda untuk terus melestarikan tradisi luhur ini. *m03