Serapan KUR di Bali Capai Rp10,81 Triliun

20 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Pulau Dewata mencapai Rp10,81 triliun selama 2024 atau melonjak dibandingkan 2023 yang mencapai Rp8,93 triliun.

"Kami mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR," kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, seperti dilansir Antara, Kamis.

Adapun realisasi Kredit Usaha Rakyat itu diterima oleh 137.591 debitur dan melebihi target penyaluran KUR selama 2023 yang mencapai sebesar Rp8,93 triliun.

Jumlah debitur itu juga lebih banyak dibandingkan pada 2023 mencapai sekitar 122 ribu orang debitur.

Realisasi KUR terbesar di Bali diserap pelaku usaha yang bergerak di sektor perdagangan besar dan eceran mencapai 41 persen, kemudian sektor pertanian (18 persen) dan industri pengolahan (12 persen).

"Kami mendukung upaya penuh pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga dalam penyaluran dan pemanfaatan KUR," ujarnya.

Sementara itu, secara umum total jumlah kredit yang disalurkan perbankan di Pulau Dewata selama 2024 mencapai Rp112,3 triliun atau naik 6,81 persen dibandingkan 2023 yang mencapai Rp105,1 triliun.

Pertumbuhan kinerja kredit itu didorong perekonomian di Bali yang menggeliat seiring sektor pariwisata yang tumbuh positif, di antaranya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Bali mencapai 6,33 juta pada 2024 atau naik 20,1 persen dibandingkan 2023 mencapai 5,27 juta orang.

Pihaknya optimistis pada  2025 realisasi kredit termasuk KUR di Bali tumbuh positif. Sedangkan untuk tahun 2025, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR nasional maksimal sampai dengan Rp300 triliun.

Selama 2024, realisasi KUR secara nasional mencapai Rp280,28 triliun atau 100,10 persen dari target 2024 yang diterima oleh 4,92 juta debitur.

Komposisi penyaluran KUR didominasi oleh sektor produksi yang mencapai 57,8 persen dari total penyaluran, sehingga mendorong pertumbuhan sektor riil dan UMKM. 7
Read Entire Article