ARTICLE AD BOX
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa, Ni Kadek Cintya Devi Lestari, yang menjadi inisiator proyek ini, menjelaskan bahwa sistem ini menggunakan sensor pintar untuk mendeteksi kapasitas tempat sampah dan memberikan notifikasi otomatis kepada petugas kebersihan melalui bot Telegram. Dengan demikian, pengangkutan sampah dapat dilakukan lebih efisien tanpa harus melakukan pengecekan manual.
“Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah yang sering menumpuk akibat kurangnya sistem pemantauan yang efektif. Dengan adanya notifikasi otomatis, petugas kebersihan dapat segera mengambil tindakan saat tempat sampah sudah penuh,” ujar Cintya, mahasiswa semester VI, Jumat (21/2/2025).

Tim KKN PMM Universitas Warmadewa yang berjumlah 22 mahasiswa, bekerja sama dalam pengembangan sistem ini. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan dukungan dari Gede Arda Prasetya, mahasiswa Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, yang memberikan arahan teknis dalam pemasangan sensor melalui komunikasi daring karena posisinya di luar Bali.
Meskipun ide pengembangan sensor ini sudah muncul sejak 2023, implementasinya baru bisa direalisasikan saat pelaksanaan KKN tahun 2025. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi permasalahan pengelolaan sampah di Desa Jagapati.
Perbekel Desa Jagapati I Wayan Sutarga mengapresiasi inovasi yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN Warmadewa. Namun, ia menyayangkan bahwa program ini hanya berlangsung dalam waktu singkat.
“Inovasi ini sangat bagus untuk kemajuan desa kami. Sayangnya, KKN hanya berjalan satu bulan. Kami berharap ada keberlanjutan agar inovasi ini bisa terus dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Wayan Sutarga.
Senada dengan itu, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Universitas Warmadewa juga berharap agar program ini bisa menjadi proyek berkelanjutan yang dapat diteruskan oleh mahasiswa KKN di tahun-tahun mendatang.
Dengan adanya Smart Waste Management System, diharapkan tidak hanya Desa Jagapati yang merasakan manfaatnya, tetapi juga desa-desa lain di Bali maupun wilayah lain di Indonesia yang menghadapi permasalahan serupa dalam pengelolaan sampah.