ARTICLE AD BOX
PSSI sendiri menegaskan akan memperlakukan Indra Sjafri sama seperti pelatih lainnya, misalnya saat mengevaluasi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20 pada 2020-2023. "Tentunya hasil ini akan jadi bahan evaluasi. Kan sama, mulai dari Shin Tae Yong ketika waktu itu U-20 juga kami evaluasi, duduk bersama. Tentu sama. Hasil baik atau buruk, tetap kami evaluasi," ujar Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
Sementara itu, Indra Sjafri menyerahkan nasibnya sebagai pelatih kepala Timnas U-20 Indonesia kepada PSSI. Indra sadar dirinya akan dievaluasi, harus diganti, dan lain sebagainya.
"Jangankan diganti, karena ini tugas negara, apa pun risiko dari kegagalan ini saya secara ksatria bertanggung jawab...(lebih) berat dari itu saya siap," kata Indra Sjafri.
Indra gagal memenuhi target membawa Indonesia melaju ke Piala Dunia U-20 2025 setelah tampil mengecewakan pada Piala Asia U-20 2025. Garuda Nusantara hanya menempati peringkat ketiga Grup C dengan satu poin dari tiga pertandingan setelah takluk 0-3 kepada Iran, menyerah 1-3 kepada Uzbekistan, dan cuma bisa 0-0 melawan Yaman. Hasil itu gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia U-20. Kali ini yang ketiga Indra gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia U-20 setelah 2014 di Myanmar dan 2018 di Indonesia.
Indra Sjafri pun menyampaikan permohonan maaf atas kegagalannya memenuhi target yang diembannya. "Saya mewakili tim dan saya pribadi sebagai pelatih yang dipercaya minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia, tidak bisa memenuhi keinginan untuk bisa lolos ke Piala Dunia (U-20)," kata Indra.
Indra mengaku memiliki tiga target utama kala dipercaya menangani Timnas U-20 sejak Desember 2023, yakni menjuarai Piala AFF U-19 2024, lolos ke babak utama Piala Asia U-20 2025, dan mencapai Piala Dunia U-20 2025.
Indra juga meminta maaf kepada PSSI sekaligus berterima kasih atas dukungan induk organisasi induk sepak bola Indonesia tersebut selama dirinya menakhodai Timnas U-20. ant