ARTICLE AD BOX
Lomba dimulai di Kecamatan Denpasar Barat pada 1-2 November, bertempat di Desa Adat Padangsambian, kemudian dilanjutkan di Kecamatan Denpasar Selatan pada 2-3 November di Desa Adat Panjer. Jadwal berikutnya adalah di Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, pada 7-8 November, dan terakhir di Desa Adat Peninjoan, Kecamatan Denpasar Utara, pada 9-10 November.
Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Astawa, menjelaskan bahwa lomba ini merupakan bagian dari program rutin tahunan yang bertujuan melestarikan seni budaya Bali, khususnya Utsawa Dharmagita. “Kami ingin mengajak generasi muda dan masyarakat Kota Denpasar untuk mengenal dan memahami fungsi, makna, serta nilai-nilai Utsawa Dharmagita yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Astawa.
Astawa menambahkan bahwa lomba ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit baru yang berpotensi menjadi duta kebudayaan Kota Denpasar. Ia menyoroti bahwa banyak anak muda saat ini kurang memahami makna Utsawa Dharmagita, sehingga perlombaan ini juga menjadi sarana edukasi.
Kategori lomba dibagi berdasarkan usia: anak-anak, remaja, dan dewasa. Untuk kategori anak-anak, materi lomba yang disiapkan adalah sekar alit. Sementara untuk remaja, peserta akan diuji dalam palawakya dan kakawin, dan pada tingkat dewasa, peserta mengikuti lomba mesatua dalam bahasa Bali dan menulis aksara Bali. Semua kategori mengacu pada tingkatan sekar alit, sekar madya, dan sekar agung.
“Harapan kami, lomba ini bisa terus dilestarikan dan menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk memperluas wawasan mereka dalam menjaga keberlanjutan Usatawa Dharmagita,” kata Astawa. Ia juga berharap bahwa di tahun-tahun mendatang kegiatan ini dapat terus berkembang dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, serta tidak terhenti seperti saat pandemi Covid-19 lalu.
Astawa menegaskan bahwa selain melestarikan budaya Bali, lomba Utsawa Dharmagita juga memiliki keterkaitan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Visi ini berupaya menjaga bahasa Bali sebagai bahasa ibu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali melalui budaya unggul. *m03