ARTICLE AD BOX
Namun, Quartararo tetap senang karena secara kerja tim mulai berubah ke arah yang lebih baik dan itu sangat penting untuk menjaga mentalitas bertarung.
Ya, Yamaha mulai lesu usai membawa Quartararo merebut gelar juara pada musim 2021. Mereka sempat bersaing dalam perburuan gelar juara pada 2022. Namun setelah itu, performa mereka menurun drastis.
Berbagai cara dilakukan tim pabrikan asal Jepang itu untuk kembali kompetitif melawan para rivalnya. Perlahan, mereka pun mampu meningkatkan performanya di musim lalu. Walaupun memang masih banyak pekerjaan yang perlu dibenahi.
Quartararo pun sebenarnya sangat berharap motor Yamaha mengalami peningkatan kecepatan yang signifikan. Namun dia juga mengambil sisi positif dibalik cara kerja timnya dengan meningkatnya mentalitas mereka sebagai sebuah tim.
“Memang saya berharap [peningkatan performa] lebih cepat. Tetapi pada paruh pertama musim, lebih dari sekadar peningkatan motor,” kata Quartararo, dikutip dari Crash, Rabu (25/12).
“Cara kami bekerja yang berubah itu sangat penting untuk mengubah mentalitas,” ungkap Quartararo.
Selain itu, kata Quartararo, sistem konsesi baru memungkinkan Yamaha terus memperbarui mesinnya sepanjang musim. Quartararo mencatat Yamaha memperkenalkan unit mesin baru segera setelah tersedia. Hal ini juga yang membuat performanya meningkat.
“konsesi juga, menurut saya, sangat membantu. Ketika satu mesin berhasil, langsung di balapan berikutnya kami gunakan. Kami tidak perlu menunggu motor diuji atau diperiksa keamanannya. Jika mesin berfungsi, langsung dipasang,” ucap pembalap asal Prancis itu.
“Paruh pertama musim berjalan seperti itu, dan di paruh kedua kami membuat langkah besar di beberapa area, terutama di elektronik,” kata Quartararo. *