ARTICLE AD BOX
Dia diketahui ada seorang warga asal Kabupaten Jembrana yang bekerja di negara Lebanon. Pekerja Migran Indonesia asal Jembrana ini pun dipastikan telah dievakuasi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan dipulangkan dari Lebanon, Rabu (9/10) malam.
Adanya Pekerja Migran asal Jembrana yang dipulangkan dari negara konflik itu diakui Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktifitas dan Transmigrasi (Kabid P3T) pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerprin) Jembrana, Putu Agus Arimbawa, Kamis (10/10). PMI tersebut atas nama Ni Ketut Santi Suryaningsih asal Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Agus Arimbawa mengaku telah turun menemui pihak keluarga dan menyiapkan penjemputan pekerja migran tersebut yang diperkirakan akan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kuta, Badung, Jumat (11/10) hari ini. "Dijadwalkan tiba di Jakarta malam ini (semalam, red). Kemungkinan besok (hari ini, red) diterbangkan menuju Ngurah Rai (Bali)," ujarnya. Sesuai informasi yang diterimanya sampai saat ini, Agus Arimbawa mengatakan, Santi itu adalah satu-satunya pekerja migran asal Jembrana yang bekerja di Lebanon. Santi dinyatakan memutuskan pulang karena khawatir dengan kondisi perang yang terjadi di negara tersebut.
"Informasi dari yang bersangkutan ataupun pekerja migran asal Bali yang sudah dipulangkan beberapa hari lalu, sementara belum ada (pekerja migran asal Jembrana) yang lain. Katanya yang masih bertahan di sana ada mahasiswa, namun informasinya belum ada dari Jembrana," ucap Agus Arimbawa.
Sebelumnya tiga pekerja migrant asal Bali berhasil dipulangkan ke Tanah Air dari Lebanon. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menjemput tiga krama yang telah tiba di Jakarta itu. Ketiga WNI tersebut, yakni Ni Kadek Sriari asal Tampaksiring, Gianyar, Ketut Septiani asal Sawan, Buleleng, dan Ni Luh Suarnadi asal Gitgit, Buleleng.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, turut langsung menjemput tiga WNI asal Bali yang tiba di Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali di Jakarta, Selasa (8/10). Mereka diketahui bekerja sebagai terapis spa. Ketiga WNI tersebut sebelumnya diserahkan oleh Kementerian Luar Negeri melalui Kemendagri kepada Pemerintah Provinsi Bali.
Pemerintah Indonesia telah menjemput para WNI dari Lebanon dan membawa mereka ke Jakarta, dari sana mereka kemudian dipulangkan ke daerah asal masing-masing dengan fasilitasi pemerintah daerah. Sekda Dewa Indra menyampaikan eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Lebanon, telah memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah evakuasi. Tindakan penjemputan ini adalah bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI), khususnya mereka yang berada di wilayah berbahaya. 7 ode