ARTICLE AD BOX
“Sebelum saya bekerja dengan Arne Slot, saya tidak menyangka dia sebaik ini. Lalu kami mulai bekerja dan saya tidak terkejut sama sekali," kata Salah kepda TNT Sports, Jumat (3/1).
Soal rahasia Slot langsung menunjukkan performa bagus di Liverpool, Salah mengakui pelatih asal Belanda itu hebat dalam taktik. Selain itu, juga hebat dalam hal detail dan hal-hal kecil, tidak punya ego saat pemain melakukan kesalahan.
Di bawah Arne Slot, Liverpool sangat perkasa musim ini dengan 23 kemenangan, tiga seri, dan satu kekalahan serta mencetak 68 gol dan hanya kebobolan 22 kali. Kini The Reds di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan Liga Champions, serta lolos ke semifinal Piala Liga.
Saat ditanya gelar apa yang ingin diraih musim ini, Salah (32 tahun) sangat ingin memenangkan Liga Inggris kedua kalinya setelah musim 2019/2020. Keinginannya memenangkan Liga Inggris lebih besar daripada Liga Champions.
Di Liga Inggris, Liverpool yang masih menyimpan satu laga sisa, memimpin dengan keunggulan enam poin atas Arsenal di posisi kedua hingga pekan ke-19. Sedangkan di top skor dan top assist, Salah merajainya dengan 17 gol dan 13 assist dari 18 laga.
Sementara itu sebaliknya dengan pelatih baru Manchester United (MU) Ruben Amorim. Ya, pria asal Portugal itu seperti mengalami mimpi buruk di awal masa jabatannya di Old Trafford.
Amorim merasakan kekalahan dalam enam dari 11 laga pertamanya sebagai pelatih kepala setelah meninggalkan Sporting CP Lisbon. Padahal sebelumnya, Amorim mengakui tidak ingin meninggalkan kerajaan yang dibangunnya di tanah kelahirannya hingga akhir musim.
Tapi Amorim mendarat di Old Trafford pada November dan diharapkan memenuhi tuntutan sepakbola Inggris, menghadapi laga setiap beberapa hari dalam jadwal musim dingin yang padat.
Usai kalah 0-2 dari Newcastle United di Old Trafford, Amorim mengungkapkan dirinya hanya menjalni empat sesi latihan dengan seluruh tim utamanya sejak tiba. Kini MU di urutan ke-17 klasemen Liga Inggris sejak laga pertamanya sebagai pelatih.
Amorim memahami besarnya tugas yang dihadapinya dengan menggantikan Erik Ten Hag. Dia berusaha menemukan keseimbangan dari para pemain yang berkinerja buruk dalam sistem yang sama sekali baru.
Itulah sebabnya pria 39 tahun itu menjelaskan, preferensi pribadinya tetap bertahan di Lisbon hingga musim panas, sebelum MU mengajukan ultimatum. Padahal dirinya memulai musim di Sporting dengan sangat baik, dan kemudian dating Manchester United datang.
“MU membayar di atas klausul kompensasi, dan presiden membela kepentingan klub. Saya tidak pernah membahas apa pun dengan presiden. Selama tiga hari, saya bilang ingin bertahan sampai akhir musim, tapi kemudian saya diberitahu itu tidak mungkin," kata Amorim. ant