ARTICLE AD BOX
Para peserta kegiatan ini dari lintas sektoral. Dalam sosialisasi ini hadir perwakilan dari Forkopimda Bangli, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda Serta Pimpinan Perangkat Daerah (PD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli. Menghadirikan pula narasumber Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih.
Seperti diketahui, program genting merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan kuat. Program ini juga merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka stunting.
Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar mengatakan bahwa peran orang tua sebagai pengasuh sangat penting dalam mencegah stunting. "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah pembangunan manusia secara keseluruhan," ungkapnya.
Data tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Kabupaten Bangli sebesar 11,8 persen, yang kemudian menurun menjadi 9,6 persen pada tahun 2022. Namun, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan peningkatan menjadi 10,2 persen. "Maka dari itu, Pemkab Bangli berkomitmen meningkatkan upaya pencegahan stunting," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, meskipun telah terjadi penurunan prevalensi stunting di Bangli, namun angka tersebut masih di atas target nasional. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus berupaya lebih keras.
Melalui program genting, pihaknya berupaya memberikan dukungan kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting, "Kita harus lebih fokus melaksanakan komitmen dan aksi bersama untuk menyelesaikan program percepatan penurunan stunting," kata Wabup Wayan Diar.7esa