ARTICLE AD BOX
Sekretaris PMI Gianyar I Ketut Pasek Lanang Sadia didampingi Ketua Panitia I Made Sunata menjelaskan pelatihan berlangsung sampai Rabu (30/10). Diikuti sebanyak 21 pembina PMR Wira. Pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan pembina PMR Wira.
“Pembina PMR secara umum sudah punya keterampilan. Melalui pelatihan ini diupdate ilmunya. Secara praktek, bisa diterapkan di sekolah minimal bisa memberikan pertolongan, utamanya pada murid,” jelas Ketut Pasek. Pelatihan pertolongan pertama ini penting karena bisa berakibat fatal jika tidak dilakukan secara benar. “Salah pertolongan pertama bisa berakibat fatal, bahkan meninggal,” ujarnya.
Pengurus PMI Provinsi Bali Bidang Anggota dan Relawan, Sita Prahastuti, mengatakan Palang Merah Remaja adalah organisasi binaan PMI yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar). Bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI di masa depan.
Keberhasilan dari pembinaan PMR tidak lepas dari peran serta pembina di masing-masing sekolah. Kapasitas pembina harus dikembangkan secara rutin dan berkelanjutan untuk dapat menghasilkan calon relawan PMI yang kreatif, tangguh, kompeten, dan mampu mengamalkan tugas kemanusiaan sesuai visi dan misi PMI.
PMI Provinsi Bali menyambut baik pelatihan ini. “Kami berharap bapak/ibu pembina tidak henti-hentinya berinovasi dalam pengembangan PMR di sekolah serta dapat menjadi inisiator bagi kegiatan PMR dengan mengembangkan Tri Bakti PMR yaitu peningkatan keterampilan hidup sehat, bakti masyarakat, dan persahabatan nasional juga internasional,” ujar Sita.
PMR adalah salah satu prioritas PMI dalam mengembangkan generasi muda melalui pembinaan PMR sekolah dalam membentuk character building remaja dalam bidang kepalangmerahan atau kemanusiaan. Remaja merupakan asset masa depan yang perlu diarahkan dalam menyikapi kondisi sekitarnya. 7 nvi