Warning: session_start(): open(/home/kabarin/public_html/src/var/sessions/sess_ab3d2c54b8259e102711f23c2cee7ea4, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kabarin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kabarin/public_html/src/var/sessions) in /home/kabarin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Menega Art Festival: Upaya Yowana Jimbaran Lestarikan Budaya Bali - Kabar Berita Slot News

Menega Art Festival: Upaya Yowana Jimbaran Lestarikan Budaya Bali

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai kegiatan, termasuk saat menggelar Menega Art Festival (MAF) pada 8 September 2024 di Banjar Menega, Jimbaran. Mengusung tema "Yowana Sathya Karsaning Budaya", festival ini menekankan peran pemuda sebagai ujung tombak pelestarian budaya.

Ketua Panitia, I Putu Ade Rizki Putra, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya budaya sebagai pondasi berpikir dan bertindak dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali. “Kami, sebagai generasi muda, merasa memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan budaya Bali, khususnya sastra Bali seperti mageguritan dan tarian tradisional seperti Tari Condong,” ujarnya.


Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan berbagai tokoh, anggota DPRD Kabupaten Badung; Camat Kuta Selatan; Lurah Jimbaran; Kelian Adat Banjar Menega; serta Kepala Lingkungan Menega. 

Menurut Rizki, tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyediakan ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Bali. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menciptakan bibit-bibit baru dalam seni Tari Condong dan mageguritan,” tambahnya.

Menega Art Festival melibatkan 33 peserta dari berbagai daerah seperti Badung, Gianyar, Tabanan, Denpasar, hingga Klungkung. Festival ini mempertandingkan dua kategori lomba, yaitu mageguritan dan Tari Condong.

Kategori mageguritan diikuti oleh 5 pasang peserta tingkat SD se-Kuta Selatan. Aspek penilaian mencakup tikas, suara, wewiletan, guru dingdong, raras, serta penilaian bahasa seperti teges anggah ungguhin basa. 

Sedangkan lomba Tari Condong diikuti oleh 28 peserta usia 7-12 tahun dengan penilaian agem, tandang, tangkis, penampilan, dan pedum karang.


Para juri yang terlibat di antaranya I Wayan
Sugiharta, I Ketut Sastra, dan I Nyoman Budiasa untuk mageguritan, serta
I Nyoman Gede Oka Arya Satria Wijaya, S.Pd., Ni Wayan Lea Gency
Martaloka, S.Pd., dan I Wayan Agus Darmayana, S.Sn., untuk Tari Condong.


Festival
ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dirancang sejak awal
tahun oleh ST Panca Sentana Putra. Sebelumnya, telah digelar Menega Kite
Festival (MKF) pada Juli lalu. Selanjutnya, kegiatan bertajuk Education
and Elementary Competition dilaksanakan pada November, dan puncaknya
perayaan HUT ST Panca Sentana Putra pada Desember ini.

“Kami
berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan ini secara konsisten setiap
tahun. Harapan kami, lima tahun ke depan, Tari Condong dan mageguritan
akan semakin diminati generasi muda sehingga eksistensi budaya ini tetap
terjaga,” harap Rizki.

Festival
ini juga menjadi ajang kompetisi yang sengit namun tetap menjunjung
sportivitas. “Antusias peserta sangat tinggi, bahkan ada peserta yang
datang dari luar Badung seperti Tabanan dan Klungkung,” tutup Rizki.
*m03

  • HASIL LOMBA

  • TARI CONDONG
  • Juara I: Ni Putu Gita Widyastari     
  • Juara II: Yocelyn Pracellya Gunawan     
  • Juara III: Ni Putu Suastia Gaori     
  • Harapan I:  Ni Luh Ayu Keynara Rageshswari
  • Harapan II: Putu Aresya Prameswari Irawan Putri
  • Harapan III: Ni Kadek Pradnya Ayu Kameswara

  • MEGEGURITAN
  • Juara I: I Kadek Nanda Avika Putri - Ni Ketut Lioni Sinta Dewi    
  • Juara II: Ni Nyoman Ayu Mas Gayatri    - Ni Kadek Tia Janudya Putri    
  • Juara III: Ni Kadek Andrina Puspita Dewi - Ni Kadek Nia Sulianti    


Read Entire Article