ARTICLE AD BOX
“Ini baru permulaan, puncaknya belum,” ujar Ni Wayan Meliani, salah seorang pedagang di pinggir jalan raya Desa Seribatu (Bangli), Senin (23/12).
Dikatakan Meliani, durian yang dia jual didatangkan dari Singaraja, Buleleng dan Tabanan. Karena baru di dua daerah itu, duriannya sudah mengawali panen. Sedang durian dari daerah lain di Bali, seperti di Bangli, masa panen belum.
“Jadi sekarang kembali bisa berjualan,” ucapnya. Meliani sudah mulai jualan jam 09.00 – pukul 18.00 wita. Bersama sesama penjualan durian serta manggis, dia bersabar menunggu lapak menanti pembeli; baik pembeli lokal, maupun wisatawan domestik atau wisman.
“Yang suka durian campuran, warga suka, wisatawan juga,” ungkapnya. Penjualan juga sudah lumayan. Mulai jualan sejak Minggu (22/12), Meliani sudah bisa menjual puluhan buah durian.
“Kemarin (Minggu,22/12) 40 butir, sekarang ini baru tengah sudah (terjual) 20 biji,” ungkapnya.
Harga durian bervariasi. Dari Rp50.000 perbiji sampai Rp120.000. “Tergantung besar kecilnya. Itu yang Rp120 ribu berat 3 kilogram,” kata Meliani.
Dia berharap cuaca bersahabat, yakni terang, tidak hujan, sehingga orang bepergian, termasuk wisatawan tidak terhambat, jadi ada peluang penjualan durian tambah ramai. “Moga-moga puncak liburan ini cuaca baik terus,” harap Meliani. K17.