Kunjungan ke Museum Semarajaya Didominasi Wisatawan Mancanegara

“Mereka tertarik mempelajari sejarah,” ujar Suadnyana didampingi Kasubag Tata Usaha UPTD Museum Semarajaya Klungkung Ida Bagus Wibawa Adnyana, beberapa waktu lalu.

Minat masyarakat lokal berkunjung ke museum persentasenya masih kecil. Biasanya dari kalangan pelajar dan mahasiswa. “Lonjakan kunjungan warga lokal cukup ramai ke museum saat Hari Raya Galungan lalu,” ungkap Suadnyana. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan gairah warga lokal untuk berkunjung ke museum. 

Di antaranya melalui program Belajar Bersama di Museum (Bersamamu). Program ini dibuat untuk mengedukasi masyarakat khususnya siswa dari TK sampai perguruan tinggi guna lebih mengenal Museum Semarajaya. Lomba melukis Wayang Kamasan kerap digelar di kawasan Kerta Gosa juga untuk memperkenalkan Museum Semarajaya kepada pelajar. 

Pameran keris juga merupakan upaya menggairahkan kunjungan warga ke Musuem Semarajaya. Aksiku (Aktraksi Melestrasikan Seni dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Klungkung) juga digelar di Kertha Gosa. “Aksiku akan digelar akhir Oktober hingga awal November 2024 ini,” ujar Suadnyana. Museum Semarajaya menjadi rujukan utama bagi yang ingin mengenal sejarah Klungkung. 

Di museum ini disimpan berbagai peninggalan sejarah Klungkung, mulai dari zaman kerajaan hingga pasca kemerdekaan. Termasuk menyimpan berbagai produk kebudayaan khas Klungkung. Di museum ini juga menyimpan berbagai informasi aspek sosial, seni, dan kebudayaan di Klungkung. 7 wan