ARTICLE AD BOX
Logistik untuk Pemilihan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Bali dan Pemilihan Calon Bupati-Wakil Bupati Buleleng (Pilkada Buleleng) ini menunggu proses pengemasan ke kotak suara dan didistribusikan menjelang pencoblosan 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU Buleleng I Komang Dudhi Udiyana usai pemantauan persiapan logistik bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng, Jumat (1/11) pagi mengatakan, proses pelipatan dan setting surat suara per TPS (Tempat Pemungutan Suara ), per desa dan per kecamatan sudah selesai dilaksanakan.
Kata dia, surat suara dan logistik lainnya juga segera akan dimasukkan ke sampul kubus lalu ke kotak suara. Hanya saja, pengepakan tidak langsung dapat disegel, karena masih menunggu formulir C-Salinan dan C-Plano yang belum tiba.
“Akan kami masukan ke kotak suara mulai hari ini (kemarin), tetapi tidak disegel dulu karena masih menunggu C-Salinan dan C-Plano. Sembari juga menunggu surat suara pengganti yang kemarin diusulkan karena ada yang rusak saat sortir lipat,” ujar Dudhi.
Setelah logistik benar-benar siap dan tuntas, kata Dudhi distribusi logistik Pilkada Serentak 2024 baru akan dilakukan H-2 jelang pencoblosan. Logistik akan dikirim dari Gudang KPU Buleleng di kawasan Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menuju ke sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) di masing-masing desa/kelurahan.
Menurut Dudhi, proses distribusi ke 169 desa/kelurahan di 9 kecamatan di Buleleng akan diprioritaskan ke desa yang memiliki jarak tempuh paling jauh dan geografisnya agak susah diakses. Seperti beberapa desa di Kecamatan Tejakula, Kubutambahan yang berbatasan langsung dengan daerah kabupaten lain.
Dudhi juga menegaskan untuk mengantisipasi surat suara dan logistik rusak karena basah di musim penghujan, proses distribusi akan menggunakan kendaraan tertutup.
Selain itu, Dudhi menegaskan, seluruh PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang bertugas di Pilkada 2024 diwanti-wanti untuk tidak membuat TPS yang terbuka. Namun lebih memaksimalkan fasilitas umum seperti gedung sekolah, wantilan desa, hingga balai banjar.
“Pilkada serentak ini jumlah TPS berkurang hampir setengah dari Pileg/Pilpres, hanya akan ada 1.173 TPS dengan jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) 594.619 pemilih. Tentu ini masih bisa memaksimalkan gedung-gedung atau fasilitas umum di masing-masing desa,” imbuh pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Buleleng ini.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana usai pemantauan berpesan kepada KPU sebagai penyelenggara, untuk melihat situasi musim penghujan dan mempertimbangkan pola penyiapan logistik agar tidak menghambat pelaksanaan. Lihadnyana pun mewanti-wanti KPU agar jangan sampai ada TPS yang menggunakan tenda.
Pemkab Buleleng juga akan berkoordinasi dengan PLN dan penyedia jaringan internet, untuk menjamin saat pungut hitung suara dapat berjalan lancar. “Jangan sampai saat pencoblosan listrik malah mati. Jaringan internet juga harus kuat. BPBD juga akan kami siapkan untuk mengantisipasi bencana musim penghujan yang dapat menghambat Pilkada serentak 2024,” terang Lihadnyana.
Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini pun meminta untuk semua masyarakat Buleleng ikut bertanggung jawab bersama mensukseskan Pilkada Serentak 2024. “Tidak hanya keberhasilan dan kelancaran tahapan oleh penyelenggara, tetapi juga partisipasi pemilih,” ujar birokrat di Pemprov Bali ini.@k23