Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Bali, Terjadi 13-15 Oktober 2024

4 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
“Cuaca akan terasa lebih panas karena posisi matahari sekarang tepat berada di atas Bali,” ungkap Dwi Hartanto, Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar, dalam keterangannya di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/10/2024).

Untuk menyaksikan fenomena tersebut, masyarakat dapat menggunakan benda tegak seperti pensil atau batang kecil yang diletakkan di tempat yang datar. Pada saat kulminasi terjadi, bayangan dari benda tersebut akan hilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Dwi Hartanto juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung selama fenomena ini berlangsung, mengingat suhu yang lebih panas dari biasanya.

"Masyarakat disarankan untuk mengenakan topi atau payung saat berada di luar ruangan. Jangan melihat langsung ke arah matahari, fokuslah pada bayangan benda tegak yang hilang," jelasnya.

Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Bali

Berdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan akan berlangsung di seluruh wilayah Bali dengan waktu yang bervariasi di sembilan kabupaten/kota, sebagai berikut:

  • Singaraja: Minggu, 13 Oktober 2024, pukul 12.05 WITA
  • Amlapura: Senin, 14 Oktober 2024, pukul 12.03 WITA
  • Bangli: Senin, 14 Oktober 2024, pukul 12.04 WITA
  • Negara: Senin, 14 Oktober 2024, pukul 12.07 WITA
  • Denpasar: Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 12.04 WITA
  • Klungkung: Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 12.04 WITA
  • Gianyar: Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 12.04 WITA
  • Mengwi: Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 12.05 WITA
  • Tabanan: Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 12.05 WITA

Penjelasan Fenomena Kulminasi Utama

Hari tanpa bayangan, atau yang dikenal dengan istilah Kulminasi Utama, terjadi ketika matahari berada pada posisi tertinggi di langit, tepat di atas kepala pengamat (titik zenit). Ini menyebabkan bayangan benda tegak menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Fenomena ini disebabkan oleh perbedaan antara bidang ekuator bumi dan bidang revolusi bumi yang tidak berimpit. Akibatnya, posisi matahari terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) hingga 23,5 derajat Lintang Selatan (LS).

Fenomena hari tanpa bayangan tidak hanya terjadi di Bali, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia lainnya, dimulai dari 8 September hingga 19 Oktober 2024. *ant

Read Entire Article